ini adalah contoh bagamaina kita menikhkan orang, atu mungkin kita sendiri yang pengen nikah jadi belajar dulu sendiri disini hehehehe
Friday, 6 February 2015
Saturday, 31 January 2015
HAKEKAT REVOLUSI
Didalam
Manifesto Komunis, Marx menguraikan tahapan revolusi seperti yang
dicita-citakannya:
1) Perlawanan
individu dari kaum buruh yang sudah tidak tahan ditindas oleh majikannya.
Individu-individu yang berani inilah yang memulai seluruh tahapan peruangan
kaum buruh;
2) Pemogokan
yang dilakukan di pabrik oleh mayoritas pekerja. Perjuangan individu ini akan
segara memecah dinding kebekuan dan semangat perlawanan akan seketika meluap.
Pada awal tahapan ini, kaum buruh masih bertindak destruktif dimana pola
perlawanan adalah dengan merusak pabrik yang dianggapnya sebagai sumber
kesengsaraan. Ini adalah tahapan spontanisme dari gerakan buruh;
3) Dengan
semakin berkembangnya industri, kaum buruh pun berkembang baik dalam pengalaman
organisasi kerjanya maupun dalam perspektifnya tentang pergerakan. Disinilah
kaum buruh mulai berfikir tentang perlunya satu serikat sekerja (union).
Tahapan ini disebut sebagai tahapan ekonomisme. Pemogokan dengan serikat
sekerja lebih efekstif dan menghasilkan banyak kemenagan disana-sini bagi kaum
buruh seperti jam kerja yang lebih pendek maupun upah yang lebih tinggi.
Menyadari bahwa serikat sekerja ini sangat efektif dalam memperjuangkan
tuntutannya, kaum majikan pun menghadapi pemogokan dengan kekerasan. Salah satu
contoh yang amat baik menjelaskan hal ini adalah sejarah serikar buruh di
Amerika Serikat dimana pawai menuntut 8 jam kerja sehari di Haymarket Square (1
Mei 1886) berubah menjadi ajang pembantaian oleh polisi terhadap buruh. Sebuah
bom yang tidak perah terungkap dari mana datangnya tiba-tiba meledak dan polisi
seketika itu juga membuka tembakan. Peristiwa ini menjadi alasan untuk sebuah crackdown
terhadap semua serikat buruh di Amerika Serikat dan gerakan menuntut 8 jam
kerja sehari terbungkam selama beberapa tahun. Peristiwa inilah yang kelak akan
terus diperingati oleh kaum buruh sedunia sebagai May Day.
4) Kemajuan
tehnologi komunikasi adalah jembatan yang akan menghubungkan serikatserikat
sekerja inidan menempanya menjadi satu partai proletariat. Partai proletariat
inilah yang akan membawa kaum buruh menuju puncak perlawanannya; berhadapan
dengan kaum kapitalis sebagai kelas, bukan sebagai individu atau organisasi.
5)
Setelah itu,
kaum proletar sebagai kelas penguasa yang baru harus; Mengambil alih, secara
bertahap seluruh kapital dari tangan borjuasi, memusatkan seluruh alat produksi
di tangan Negara, yaitu di tangan proletariat sebagai kelas penguasa; dan untuk
meningkatkan produktifitas total selekas mungkin.
Bagi
Marx, peralihan kekuasaan politik merupakan langkah awal, syarat perlu bagi
revolusi yang sesungguhnya. Marx mencermati mutlak pentingnya peralihan
kekuasaan politik ketangan kaum borjuiasi dalam rangka penegakan sistem ekonomi
kapitalisme. Bahkan, tanpa peralihan kekuasaan politik ini, sistem ekonomi kapitalisme
tidak akan tumbuh subur, bahkan bisa saja tidak tumbuh sama sekali karena
terhalang oleh keseluruhan sistem ekonomi-politik kaum feodal. Hanya setelah
kekuasaan ada ditangan kelas yang berbeda, pola produksi masyarakat akan dapat
diubah sesuai dengan pola produksi yang memberikan keuntungan bagi kelas yang
berkuasa tersebut. Demikian Marx
merumuskan: Langkah pertama dalam revolusi oleh klas pekerja adalah menaikkan
kaum proletariat ke tampuk kekuasaan untuk memenagka pertempuran demi demokrasi.
Pengertian Militer dalam KUHPM
Pengertian militer secara yuridis
dapat dijumpai pula dalam beberapa peraturan perundang-undangan di Indonesia,
antara lain dalam kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer dan Undang-undang
No. 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer.
Pengertian
militer dapat dilihat dalam pasal 46, 47, 49, 50 dan 51 KUHPM. ketentuan Pasal
46 KUHPM menyatakan bahwa yang dimaksud dengan militer sebagai berikut :
- mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersbut.
- semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan para wajib militer, sejauh dan selama mereka itu berada dalam dinas, demikian pula apabila mereka berada diluar dinas yang sebenarnya dalam waktu tersebut mereka dapat dipanggil untuk masuk dalam dinas, melakukan salah satu tindakan yang dirumuskan dalam Pasal 97, 99, dan 139 KUHPM
Hukum pidana militer pada
dasarnya dapat didefinisikan secara singkat sebagai peraturan-peraturan yang
bersifat khusus yang berlaku bagi anggota militer.
Ø
menurut SR. Sianturi hukum
militer mencakup antara lain :
- hukum disiplin militer
- hukum pidana militer
- hukum acara militer
- hukum kepenjaraan militer
- hukum pemerintahan militer atau hukum tatanegara darurat militer
- hukum administrasi militer
- hukum internasional (hukum perang) atau hukum sengketa bersenjata
- hukum perdata militer
Ø
Menurut Moch. Faisal Salam
peraturan-peraturan yang bersifat khusus bagi anggota militer tersebut meliputi
- undang-undang wajib militer
- undang-undang militer sukarela
- peraturan disiplin militer
- peraturan penghormatan militer
- kitab undang-undang disiplin militer
- hukum pidana militer
- hukum acara pidana militer
Pasal 49 KUHPM Mengenai orang-orang yang digolongkan
dalam pengertian militer
1) para mantan anggota militer yang sekarang digunakan oleh suatu
dinas militer
2) para komisaris wajib militer yang berpakaian seragam dinas
militer, pada saat mereka melakukan dinasnya.
3) para pensiunan perwira sebagai anggota dari peradilan militer
(luar biasa) yang berpakaian seragam dinas militer, setiap kali menjalankan
tugas dinasnya
4) mereka yang memakai pangkat tituler militer yang ditetapkan
dengan atau berdasarkan Undang-undang, atau yang dalam keadaan bahaya dipanggil
oleh penguasa perang berdasarkan Undang-undang keadaan bahaya diberikan pangkat
tituler, selama menjalankan pekerjaannya tersebut
5) mereka yang merupakan anggota suatu organisasi yang disamakan
atau dianggap sama dengan angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara“
- dengan atau berdasarkan Undang-undang
- selama dalam keadaan bahaya yang ditetapkan oleh penguasa perang dengan atau berdasarkan Undang-undang keadaan bahaya.
Pasal 50 KUHPM
Dalam Pasal 50KUHPM dinyatakan
bahwa orang yang dapat dipersamakan dengan militer adalah para bekas militer
dipersamakan dengan militer, apabila dalam waktu satu tahun setelah mereka
meninggalkan dinas militer, melakukan penghinaan atau tindakan nyata terhadap
atasan mereka yang dulu masih dalam dinas berkaitan dengan masalah dinas pada
masa lampau.
Wednesday, 28 January 2015
Oposisi Biner
Oleh Nuraini Juliastuti
Konsep oposisi biner mula-mula diteorisikan oleh ahli bahasa Ferdinand
de Saussure. Tetapi Claude Levi-Strauss lah yang
membuatnya menjadi sangat berpenga-ruh. Strauss adalah antropolog strukturalis
yang banyak menggunakan teori-teori bahasa Saussure sebagai suatu sistem
struktural untuk menganalisa semua proses kultural seperti cara memasak, cara
berpakaian, sistem kekeluargaan, mitos dan legenda dalam masyarakat. Bagi
Strauss, oposisi biner adalah 'the essence of sense making':
struktur yang mengatur sistem pemaknaan kita terhadap budaya dan dunia tempat
kita hidup.
Oposisi biner adalah sebuah sistem yang membagi dunia dalam dua kategori yang
berhubungan. Dalam struktur oposisi biner yang sempurna, segala sesuatu dimasukkan
dalam kategori A maupun kategori B, dan dengan memakai pengkategorian itulah,
kita mengatur pemahaman dunia di luar kita. Suatu kategori A tidak dapat eksis
dengan sendirinya tanpa berhubungan secara struktural dengan kategori B.
Kategori A masuk akal hanya karena ia bukan kategori B. Tanpa kategori B, tidak
akan ada ikatan dengan kategori A, dan tidak ada kategori A.
Dalam sistem biner, hanya ada dua tanda atau kata yang hanya punya
arti jika masing-masing beroposisi dengan yang lain. Keberadaan mereka
ditentukan oleh ketidakberadaan yang lain. Misalnya dalam sistem biner
laki-laki dan perempuan dan laki-laki, daratan dan lautan, atau antara
anak-anak dan orang dewasa. Seseorang disebut laki-laki karena ia bukan
perempuan, sesuatu itu disebut daratan karena ia bukan lautan, begitu
seterusnya.
Oposisi biner adalah produk dari 'budaya', ia bukan bersifat 'alamiah'. Ia
adalah produk dari sistem penandaan, dan berfungsi untuk menstrukturkan
persepsi kita terhadap alam natural dan dunia sosial melalui penggolongan-penggolongan
dan makna. Strauss juga menyebutkan konsep dasar dari oposisi biner yaitu 'the
second stage of the sense-making process': penggunaan kategori-kategori sesuatu
yang hanya eksis di dunia alamiah (sesuatu yang kongkret) untuk menjelaskan
kategori-kategori konsep kultural yang abstrak. Contoh sederhana dari konsep
ini misalnya diberikan oleh John Fiske (1994): konsep oposisi biner angin badai
dan angin tenang (kongkret) misalnya, bisa disejajarkan dengan oposisi biner
alam yang kejam dan alam yang tenang (abstrak). Proses transisi metafor dari
sesuatu yang abstrak dalam sesuatu yang kongkret ini dinamakan Strauss sebagai
'the logic of concrete'.
Secara struktur oposisi biner berhubungan satu dengan yang lain,
dan bisa ditransfor-masikan dalam sistem-sistem oposisi biner yang lain. Mari
kita simak sistem oposisi biner berikut ini:
Maskulinitas:Feminitas
Positif:Negatif
Sosial:Personal
Terang:Gelap
Publik:Privat
Kultural:Natural
Positif:Negatif
Sosial:Personal
Terang:Gelap
Publik:Privat
Kultural:Natural
Maskulinitas dan feminitas adalah dua kategori yang saling
beroposisi, dan antara keduanya bisa disejajarkan dengan kategori-kategori yang
berjajar di bawahnya Jadi dalam sistem oposisi biner itu, maskulinitas dan
feminitas sejajar dengan positif dan negatif sejajar dengan terang dan gelap
sejajar dengan kultural dan natural, dan seterusnya.
Kategori Skandal dalam Oposisi Biner
Oposisi biner menimbulkan posisi-posisi ambigu yang tidak bisa
dimasukkan dalam kategori A atau kategori B, yang bisa disebut dengan atau
‘kategori ambigu’ atau 'kategori skandal' (Strauss lebih senang menyebutnya
dengan 'anomalous category‘). ‘Kategori skandal’ muncul dan mengganggu sistem
oposisi biner. Ia mengotori kejernihan batas-batas oposisi biner.
Antara anak-anak dan orang dewasa, ada posisi remaja. Antara
daratan dan lautan, ada pantai. Antara orang hidup dan orang mati ada sesuatu
yang disebut vampir, hantu, zombi. Antara laki-laki dan perempuan ada
gay/lesbian/banci. Pantai, remaja, vampir/hantu/zombi, atau gay/lesbian/banci
adalah 'kategori ambigu/skandal'.
SISTEM KOMITE
1. Apakah Kepemimpinan Kolektif itu ?
Kepemimpinan kolektif atau kepemimpinan bersama adalah mempraktekkan
prinsip sentralisme demokrasi dalam perjuang revolusioner . Ia mengajar
pergerakan komite-komite yang memimpin sebagai kolektif sebagai cara kerja
bersama. Semua hal-hal yang penting didiskusikan dan dilaksanakan secara
bersama-sama.
Melalui kepemimpinan bersama, basis yang luas dari partisipasi
demokratis para anggota akan beres terwakili dalam kepemimpinan. Kondisi dan
persoalan yang dihadapi oleh organisasi akan betul-betul dipahami oleh para
pemimpin. Komite-komite yang memimpin akan berdiri sebagai pusat yang kuat dan
bersatu dari kepemimpinan organisasi revolusioner.
Melalui kepemimpinan bersama, gerakan anggota-anggota dalam
melaksanakan tanggung jawab memimpin secara bagus saling berkaitan. Ia
mengembangkan inisiatif dan kekerasan hati tiap anggota untuk turut serta dalam
pembuatan dan pelaksanaan keputusan-keputusan bersama. Dengan cara seperti
itu kita menghindari monopoli satu atau
beberapa orang dalam pembuatan keputusan dan dalam menggerakkan
organisasi.
2. Apakah Sistem Komite itu ?
Sistem komite adalah sistem atau cara bergerak bersama dari
komite-komite yang memimpin. Kita dapat melihat komite sistem dari pembagian
kerja, hubungan sekretariat dengan anggota, pertemuan-pertemuan, dan
sebagainya.
Sistem komite merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan
dilaksanakan dengan mahir. Inilah cara untuk mempraktekkan prinsip kepemimpinan
bersama. Khususnya dengan makin meningkatnya kerja pemimpin dalam memperluas
organisasi. Perlu bagi Komite yang memimpin untuk memperkenalkan penerapan
(implementasi) kerja yang sistematik dan terorganisir.
Melalui sistem komite,
kita bisa mencegah persoalan-persoalan yang merintangi komite menjalankan
pekerjaanya. Bila kita mengikuti cara ini dalam sistem pembagian kerja, kita
bisa mencegah menimbun semua pekerjaan pada sekretariat sementara pengurus lain
tidak mengerjakan apa‑apa. Bila kita menerapkan sistem ini dalam sistem pertemuan,
kita bisa mencegah pertemuan yang terlalu sering dan panjang; dan kita dapat
menyiapkan dengan seksama setiap pertemuan. Kita mencegah lupa akan pekerjaan
lain atau menunda penyelesaian persoalan‑persoalan. Sitem komite penting agar
komite dapat mengatasi tugas‑tugas dan masalah‑masalah penting dalam
kepemimpinan.
3. Apakah tanggung jawab Sekretaris ?
Sekretaris memimpin komite. Dengan kata lain, ia
pemimpin kolektif (komite). Sekretaris terutama sekali mengawasi pekerjaan
komite. Sekretaris selalu mengingat pelaksanaan yang cakap terhadap tugas‑tugas
dan tanggung jawab‑tanggung jawab. Ia mengawasi apakah persatuan dipertahankan
dan dipererat, dan apakah program-program berjalan dengan baik. Ia mengawasi
tindakan tiap anggota dan pelaksanaan berbagai macam tugas untuk mendorong
pelaksanaan, keputusan‑keputusan secara terlatih. Ia langsung menyelidiki dan
menanyakan kepada para anggota tentang setiap masalah atau perubahan‑perubahan
kondisi yang memerlukan keputusan secepatnya.
Sekretaris memimpin setiap
pelaksanaan keputusan‑keputusan dan mengatasi masalah yang timbul dalam proses
pelaksanaan. Dengan cara seperti itu ia menempati posisi terbaik untuk
memusatkan dan mengikat setiap tindakan komite. Ia secara terus-menerus
(kontinyu) mendorong dan memajukan kekompakan kerja para anggota. Setiap
pertentangan yang timbul harus segera mungkin dipecahkan, dirembukan dan
diputuskan pemecahannya. Dengan cara demikian, kita dapat menciptakan kesatuan
aksi dan keserasian yang akhirnya dapat dengan maksimal menjalankan keputusan
yang telah disepakati organisasi.
4. Apakah hubungan yang benar antara
sekretaris dan anggota-anggota komite?
Persatuan erat terbentuk antara sekretaris dan anggota-anggota komite ‑‑
persatuan dalam melaksanakan tanggung jawab-tanggung jawab mereka dalam
memimpin diletakkan di pundak mereka oleh organisasi. Persatuan ini penting
bagi kepemimpinan komite yang efektif, kuat dan mempunyai kemaksimalan dalam
melakukan tindakan.
Sebagai ketua komite, sekretaris mengawasi pergerakan anggota‑anggota
untuk menghasilkan implementasi yang bagus terhadap keputusan‑keputusan di
dalam komite. Ia membimbing dan membantu tiap anggota mengerjakan tugas‑tugas
mereka, ia menunjukkan cara bekerja yang benar lewat contoh. Akan tetapi
kapemimpinan sekretaris tidaklah istimewa dan ia di atas komite dan anggota‑anggotanya.
Suaranya dan haknya sama dengan anggota-anggota yang lain. Ia tidak memiliki
hak‑hak istimewa khusus. Adalah tanggung jawabnya untuk mematuhi keputusan‑keputusan
bersama.
Di pihak lain, tanggung jawab anggota‑anggota
untuk membantu sekretaris. Ini dikerjakan dengan sepengetahuan dan hormat pada
kepemimpinan sekretaris. Sokongan dan hormat ini merupakan kondisi yang baik
buat sekretaris untuk_melaksanakan tanggung jawabnya. Setiap anggota membantu
dalam mengawasi perjalanan perjuangan organisasi dan komite. Mereka sagera
memberikan laporan kepada sekretaris mengenai hasil‑hasil tugas mereka,
khususnya jika muncul masalah. atau perubahan yang membutuhkan tindakan
secepatnya. Mereka membantu manyiapkan dan ..memberitahu anggota-anggota lain
bila ada rapat. Di dalam rapat, mereka menolong meluruskan pembicaraan yang
menyimpang dan memecahkan kesalahpahaman. Mereka mengajukan diri membareskan tugas‑tugas lain tanpa menunggu sekretaris.
5. Apakah tanggung jawab wakil sekretaris ?
Membentuk wakil sekretaris merupakan cara membantu dan membagi
pekerjaan di dalam komite. Ini adalah cara menyokong sekretaris agar ia dapat
menuntaskan pekerjaan-pekrjaan dan masalah‑masalah yang lebih penting.
Wakil sekretaris juga seorang pengganti sekretaris, pada saat
sekretaris tidak sanggup mengerjakan tugas‑tugasnya dikarenakan sebab‑sebab
lain. Dengan cara demikian, kita melihat bahwa aktivitas komite tidak terlantar
atau hancur akibat ketidakadiran sekretaris.
Ketika organisasi dan komite yang memimpin masih baru dan kecil, satu
orang wakil sekretaris telah cukup. Bersamaan dengan perkembangan organisasi,
komite juga akan bertambah, dan beban serta berat tugas‑tugas akan meningkat.
Biasanya, kita mengangkat wakil sekretaris untuk berbagai macam pembagian
kerja, tergantung pada keperluan, kita mengangkat wakil sekretaris pada komite
organisasi, pendidikan, keuangan, dan
lain‑lainya.
Sekretaris jenderal dan
wakil sekretaris membentuk sekretariat. Melalui sekretariat, tanggung jawab‑tanggung
jawab sekretaris dalam pengawasan sehari‑hari dan kelanjutan perjuangan
dilaksanakan bersama‑sama. Sekretariat tidak terpisah dari ketua dan tidak di
atas komite.
6. Bagaimana kita bisa secara kontinyu
memperkuat pengerahan komite bersama‑sama.
Untuk terus menerus, memperkuat pengerahan komite
bersama-sama, perlu menguatkan dan mengembangkan persatuan, pemahaman, dan
tolong menolong di antara para anggota. Dengan cara itu, rasa segan satu sama
lain atau bahkan prasangka bisa disingkirkan. Dan kepatuhan kepada kepemimpinan
bersama akan berjalan mulus.
Kita harus memperhitungkan pembentukan pemahaman
di antara anggota‑anggota. Kita bisa mambentuk pemahaman dan pengetahuan yang
sama para anggota mengenai berbagai isu dan peristiwa dengan berdiskusi dan
belajar bersama, dan melalui pertukaran informasi yang kontinyu. Melalui cara
demikian, pemahaman dan persatuan anggota‑anggota akan menjadi mudah.
Adalah sangat perlu membudayakan keterbukaan
anggota‑anggota satu sama lain. Disamping menjaga kerahasiannya, layak
mangungkapkan masalah‑masalah atau hal lain yang perlu diketahui oleh kawan‑kawan.
Tidak harus manunggu untuk memberitahu pendapat, masalah‑masalah, atau keadaan‑keadaan
yang penting lainnya. Berdiam selama rapat atau didepan forum yang bisa dipercaya hanya menghancurkan
persatuan, lebih‑lebih bila anda mencaci-maki atau mengkritik di belakang kawan‑kawan
atau setelah rapat.
Kolektif harus belajar bersatu untuk bergerak sakalipun kita belum
merasa gembira dengan kawan‑kawan kita. Tindakan dan keinginan.yang salah untuk
membentuk sekeompok kecil teman atau kelompok tandingan akan malemahkan dan
meruntuhkan persatuan di dalam komite. Kita harus penuh parhatian dan suka
menolong kepada kawan‑kawan kita. Kita harus.waspada terhadap segala sesuatu
yang dapat menghancurkan persatuan.dan gerakan bersama komite.
7. Apakah yang harus kita perhatikan agar
jalannya rapat manjadi baik ?
Rapat merupakan bagian penting dalam pergerakan komite. Rapat adalah
tempat dimana kita menyatukan apa yang harus kita kerjakan untuk memperjuangkan
tujuan‑tujuan organisasi. Dalam rapat, komite secara bersama‑sama menganalisa
untuk menyusun kaputusan‑keputusan, rencana‑rencana dan program perjuangan.
Melalui rapat, kita mampraktekkan kepemimpinan kolektif dan membentuk persatuan
yang erat dalam komite. Adalah tanggung jawab komite untuk melaksanakan dan
mempraktekkan sistem rapat efisien dan berbuah.
Buatlah kerangka jadwal rapat tetap komite. Hindari rapat yang kelewat
sering. Organ atau unit yang lebih tinggi menetapkan, dan komite sendiri
memperkirakan frekuensi assesment kerja, persiapan laporan, programming dan
planning kerja‑kerja, dan hal‑hal lain yang penting didiskusikan di dalam
rapat. Kita harus mencegah rapat yang tarlalu panjang. Ini akan tarjadi bila
rapat jarang diadakan, bila rapat tidak dipersiapkan dengan baik, maka jalannya
rapat akan mengalami hambatan-hambatan.
Pastikan bahwa semua anggota mengetahui adanya rapat tersebut. Ini
perlu, agar anggota‑anggota dapat mempersiapkan hal‑hal yang akan didiskusikan
dalam rapat dan menjamin kehadiran mereka. Buatlah agenda atau daftar hal‑hal
yang akan dibahas, dan informasikan agenda tersebut kepada setiap anggota.
Pastikan kalau pertamuan dipersiapkan dengan
baik, beritahu anggota‑anggota tentang laporan, investigasi yang akan dibahas
atau bacakan apa saja yang harus mereka kerjakan untuk persiapan. Adalah lebih baik dilakukan diskusi
pendahuluan mengenai hal‑hal yang akan dibahas sebelum rapat yang sesungguhnya.
Mengatur tempat, keamanan, makanan dan lain sebagainya, merupakan bagian
persiapan pula.
Selama rapat berlangsung,
pastikan untuk memusatkan rapat pada topik-topik utama secara langsung. Hindari
penjelasan yang berlebihan mengenai soal-soal yang tidak ditangani. Dengan
memusatkan rapat pada topik-topik utama dan pokok, kita bisa menghasilkan rapat
yang cepat dan diskusi yang berbuah. Cobalah bikin merata dan seimbang partisipasi anggota-anggota, dan cegah
monopoli diskusi oleh beberapa orang. Jangan lupa untuk membuat summing-up,
atau ringkasan jalannya diskusi sehingga tiap anggota akan mengetahui apa yang
telah kita capai.
***
*** ***
SENTRALISME DEMOKRASI
Apakah organisasi itu ?
Organisasi adalah sistem menghimpun orang bersama-sama untuk berpihak
dan bergerak sebagai satu kebulatan. Dengan kata lain, organisasi merupakan
sistem yang mengikat setiap anggota dan bagian organisasi untuk bergerak
sebagai satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan bersama. Kelompok yang kita
pimpin adalah organisasi dan ada berbagai organisasi lain di lingkungan kita.
Kita bisa membandingkan sebuah organisasi dengan sapu lidi, yang
memiliki kekuatan karena ikatan bersama. Bila masing-masing lidi tidak
disatukan menjadi satu, maka lidi-lidi tersebut akan lemah, tidak memiliki
kekuatan, dan mudah dipatahkan. Tetapi bila lidi-lidi itu diikat bersama
menjadi satu, ia adalah alat yang efektif untuk membersihkan kotoran. Seperti
kita, mahasiswa dan pemuda, musuh selalu menghendaki kita terpecah, hingga kita
tidak bisa secara efektif menyingkirkan penindasan, pemerasan, dan aruran
mereka. Jika kita terorganisir, dan persatuan kita kuat, seperti sapu lidi,
maka kita bisa bergerak dan menyapu kotoran-kotoran dan persoalan-persoalan
masyarakat.
Selalu tanggung jawab kita untuk mempertahankan dan memperkuat
organisasi kita. Kita berusaha mengencangkan ikatan kita, dan membenahi metode
pengerahan kekuatan kita. Hanya dengan jalan ini kita bisa menunjukkan tenaga
dan kekuatan persatuan kelas-kelas yang ditindas dan dihisap untuk menjungkir
balikan musuh kelas meraka dan mencapai masyarakat Indonesia yang demokratis,
bebas dan sejahtra.
Apakah Sentralisme Demokrasi itu ?
Sentralisme Demokrasi itu adalah prinsip pembimbing kita dalam
membentuk dan menjalankan organisasi kiata. Prinsip ini menjamin bahwa kita
akan bergerak sebagai kesatuan yang terorganisir.
Sentralisme demokrasi berarti sentralisme yang didasarkan pada
demokrasi dan demokrasi dibawah kepemimpinan terpuasat. Sentralisme berdasarkan
pada demokrasi berarti memperhitungkan segala sesuatu berdasarkan keseluruhan
kepentingan dan kondisi organisasi. Gerakan yang baik dari organisasi berasal
dari partisipasi aktif seluruh anggota dan mengambil bagian didalamnya.
Keputusan-keputusan yang dijalankan dalam organisasi secara bersama diputuskan
atas dan didasarkan kepada kepentingan umum.
Demokrasi dibawah kepemimpinan terpusat berarti kepentingan dan
gerakan tiap anggota atau bagian organisasi sesuai dan memajukan kepentingan
dan tujuan organisasi.
Kepatuhan terhadap prinsip sentralisme demokrasi meletakkan kondisi
yang baik bagi gerakan tiap anggota dan organisasi secara baik dan hidup.
Dengan cara demikian kita membuat keputusan‑keputusan, rencana‑rencana dan
program yang benar dalam pergerakan kita, dan secara efektif menuntaskannya.
Mempraktekan sentralisme demokrasi adalah satu cara untuk. menjamin keberhasilan
kita.
Apakah empat aturan disiplin di dalam organisasi?
Empat aturan disiplin menjamin kesatuan organinasi kita.
Prinsip-prinsip ini didasarkan pada sentralisme domokrasi.
1. Perorangan berada di bawah organisasi.
Ini berarti bahwa setiap perorangan harus berada
di bawah kepentingan seluruh organisasi. Ia harus mematuhi konstitusi
organisasi dan keputusan-keputusan tanpa perkecualian.
2. Minoritas dibawah mayoritas.
Berarti bahwa keputusan yang dipatahi oleh
seluruh organisasl didasarkan kepada persetujuan mayoritas. Minoritas harus
dibawah dan mematuhi keputusan bersama.
3. Organ Lebih rendah berada dibawah organ yang
lebih tinggi.
Ini
berarti, organ atau unit yang lebih rendah harus tunduk pada keputusan‑keputusan
dan kebijaksanan‑kebijasanaan organ atau unit yang lebih tinggi yang mewakili
organisasi secara lebih luas.
4. Keseluruhan organisasi berada dibawah
kepemimpinian nasional dan Konggres Nasional organisasi.
Berarti
keputusan-keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang di bentuk oleh
konggres nasional dan kepemimpinan nasional adalah efektif dan perlu dipatuhi
oleh seluruh anggota dan bagian organisasi.
Apakah Tangung Jawab‑Tanggung Jawab Pemimpin atau Organ Yang
Lebih tingqi ?
Berbeda dengan organisasi kaum borjuis dan feodal dari masyarakat yang
busuk sekarang ini, pemimpin organisasi revolusioner bukanlah raja yang
memerintah dan memberi komando pada para anggota. Pemimpin memutuskan dan
bergerak atas dasar prinsip sentralisme demokrasi. Ia bekerja untuk kepentingan
umum dan bukan demi kepentingan perorangan atau sekelompok kecil.
Pemimpin dipilih melalui proses yang demokratis.
Kepemimpinan umum dalam
organisasi merupakan tanggung jawab para pemimpin. Secara umum ia mengawasi
jalannya perjuangan untuk mendorong kemajuan tujuan‑tujuan organisasi yang
kontinyu dan bulat. Ia menuntunkan tugas‑tugas penting guna mendorong
pelaksanaan yang baik atas keputusan‑keputusan, rencana‑rencana dan program‑program
perjuangan. Ia mengelola bagian‑bagian organisasi guna mendorong pelaksanaan
tugas secara sungguh‑sunggah.
Sangat penting bagi
seorang pemimpin mengenal dengan baik seluruh gerak dan kegiatan
organisasi, baik secara umum maupun
khusus. Selain dari laporan‑laporan yang telah diperiksa, para pemimpin harus
terjun di tengah‑tengah anggota dan massa guna memperoleh keterangan‑keterangan
yang perlu. Dengan cara demikian, para pemimpin mengetahui segera perubahan‑perubahan
situasi, dan nemberikan petunjuk dan keputusan‑keputusan secara cepat.
Pemimpin membuat garis besar rencana-rencana dan program‑program dalam
perjuangan. Biasanya program dibuat disertai tugas-tugas dalam periode waktu tertentu‑‑satu
bulan atau lebih. Dengan rencana‑rencana, dipihak lain, disertai tugas‑tugas
yang perlu untuk aksi, kampanye, atau tujuan‑tujuan kbusus. Melalui
program-program dan rencana‑rencana perjuangan, kita mensistematisasikan dan
menyatukan perjuangan keseluruhan organisasi. Studi yang cakap atas situasi dan
perjalanan perjuangan keseluruhan jawaban-jawaban terhadap kebutuhan‑kebutuhan
massa adalah sangat per1u. Pemimpin mengundang dan memimpin untuk memastikan
bahwa persatuan yang dibentuk dalam adalah baik.
Apakah
Tanggungjawab‑Tanggungjawab Para Anggota dan Organ Yang Lebih Rendah ?
Keanggotaan
organisasi rervolusioner dibangun dari perorangan-perorangan yang aktif dan
bertanggung-jawab yang memperjuangkan tujuan‑tujuan organisasi, Anggota‑anggota
organisasi revolusioner tidak hanya berjuang untuk kepentingan mereka sendiri
akan tetapi untuk tujuan organisasi. Setiap anggota berjuang untuk membangun
ognisasi yang kokoh dan kuat melawan kelas penguasa.
Adalah tanggungjawab
setiap anggota bagian‑bagian organisasi, mematuhi semua keputusan‑keputusan,
melaksanakan tugas‑tugas, dan program‑program secara bagus; melindungi
kepentingan dan keamanan organisasi, dan berjuang segaris dengan tujuan dan
kepentingan umum organisasi. Perlu bagi tiap anggota dan bagian-bagian
organisasi untuk mempelajari keputusan‑keputusan, rencana‑rencana, menganalisa
bagaimana bisa dilaksanakan dan memberikan jalan mengerjakannya. Perlu
diinformasikan dengan segera kepada pemimpin setiap pertanyaan atau problem,
dan hasil‑hasil pelaksanaan tugas‑tugas tersebut.
Menjadi kewajiban bagi
setiap anggota dan organ lebih rendah menyerahkan laporan secara reguler dan
aktif termasuk saran‑saran, pengamatan‑pengamatan dan kritik‑kritik atas
berbagai macam hal yang penting bagi kepentingan dan perjuangan organisasi.
Adalah tanggungjawab setiap anggota bersikap jujur dan pasti terhadap
keterangan‑keterangan yang diberikan. Dan perlu sekali membuat rencana‑rencana
dan keputusan‑keputusan yang tepat.
MENEMPATKAN GARIS MASSA DI ATAS YANG LAIN
Dalam berbagai pengalaman kita dengan aksi, maka
pelajaran apakah yang bisa kita petik ?
Kawan‑kawan tentunya akan merasa heran dengan
kemampuan kekuatan sendiri. Sikap‑sikap takut dan khawatir yang muncul pada
sebelum dan ketika aksi akan dimulai, membuat was‑was dan ketidak-pastian
didalam diri masing‑masing. Tapi apa yang tejadi ketika aksi itu sendiri
berlangsung adalah sesuatu yang baru sama sekali, yang ternyata membuat
kegeloraan jiwa dan perasaan. Rasa was‑was tapi juga disertai semangat yang
meluap‑luap untuk terus menerus aksi. Kita menjadi seperti dilahirkan kembali
pada ke tika itu, dan jadi mampu melihat
dunia yang baru, yang memenuhi kita akan kemajuan‑kemajuan baru.
Aksi‑aksi berlanjut karena sifatnya yang
akumulatif, yang menelan sesuatu yang sudah usang dan mewujud kedalam
pengalaman-pengalaman baru yang mendidik diri sendiri, tanpa disadari. Akan
tetapi bila aksi‑aksi terus berlanjut tanpa sesuatu tujuan yang makin bertambah
jelas, dan makin melayani pelaku‑pelakunya sendiri yaitu memenuhi hasrat‑hasrat
pemberontakan dan kebebasan (anarki), maka mulailah ia kehilangan arah. Mulai
hilang kekongkritan yang pernah dipunyainya, dan makin ia bersifat petualangan.
Apakah sesungguhnya dasar‑dasar dari aksi massa ?
Inilah pertanyaan yang kini harus ditanyakan kembali kepada kita. Pengalaman
mengorganisasi aksi massa, mengajarkan pada kita hukum berikul ini :
"Bergerak dari persoalan—persoalan yang sederhana, kongkrit, jangka pendek
dan personal sampai kepada persoalan‑persoalan yang lebih kompleks, abstrak,
jangka panjang dan sistematik".
Arti
dari ini adalah bahwa jangan mencampur adukkan dalam satu waktu isu‑isu yang
kongkrit dengan yang abstrak. Pada ketika masih dalam tahap melaksanakan aksi‑aksi
yang kongkrit serta berjangka pendek, jangan mengacaukannya dengan aksi yang
sudah lebih abstrak dan berjangka panjang. Mengapa harus didahulukan aksi‑aksi
jangka pendek yang kongkrit ? Karena pengalaman aksi itulah yang mendidik
massa. Selain itu bahwa aksi‑aksi jangka pendek berdiri diatas dasar kebenaran
yang diterima baik oleh kita sendiri, maupun oleh lawan‑lawan kita. Kebenaran
yang juga diterima oleh lawan seperti hukum, undang-undang, ide‑ide, pendapat
umum, hak‑hak yang dijamin, dan lain sebagainya. Dengan cara inilah maka aksi
massa mendapat suntikan‑suntikan pertama yang membuatnya imun dari serangan
lawan. Rejim dimanapun juga, tidak bisa melanggar suatu kebenaran begitu saja;
karena pelanggaran terhadap kebenaran umum akan membuatnya menjadi sorotan yang
memalukan.
Aksi‑aksi awal yang dilakukan haruslah berangkat
dari kebenaran yang diyakini secara umum disebagian besar khalayak.
Aksi‑aksi tersebut akan membuat sulit lawan
karena berangkat dari landasan hukum dan ide-iede yang dibuatnya sendiri.
Berangkat dari rasa percaya diri inilah, maka massa tidak akan terombang-ambing
dalam provokasi dan fitnahan yang dilancarkan pihak lawan. Demikian pula, maka ia akan mampu menarik
sebagian lebih besar lagi rombongan yang lain untuk lkut bergabung kedalamnya.
Hal ini
sudah dibuktikan sendiri oleh aks.i‑aksi sebelumnya. Dengan demikian rasa was‑was
dan keraguan untuk berhasil akan bilang setelah kejadian aksi lewat. Akan
tetapi gelombang aksi yang semak in lama semakin besar dan bekerja dimana‑mana
akan menempatkan mahasiswa pada posisi yang cukup sulit: Haruskah ini
diteruskan untuk maju terus, dan sampai kapan ?
Kenyataan yang berlangsung membuktikan dalil bahwa
massa dididik oleh prakteknya sendiri. Dengan demikian selama aksi massa
berdiri pada kehendak massa yang
sebenarnya, dan yang secara judur harus diakui, bukanlah bikinan beberapa orang
saja, maka tidak ada keraguan untuk
melanjutkannya. Hanya saja dengan hasil pendidikannya itu sendiri, para
pimpinan aksi makin percaya bahwa mereka harus lebin baik lagi dari yang
sebelumnya. Artinya keadaan gerakan aksi ini harus makin jelas dalam hal
isu, posisi, arah, kepentingan,
pembagian kerja, organisasi, dan sifatnya yang lebih kongrit dan tertib.
Hal lain lagi yang perlu diyakini oleh para
pimpinan aksi, adalah bahwa ia menganut garis politik rakyat bertindas. Garis
po1itik inilah, yang membedakan dengan tegas antara aksi massa yang
dimobilisasi atas dasar kepentingan klik politik tertentu atau kepentingan kaum
oportunis, dengan aksi massa yang sepenuhnya mengabdi pada rakyat tertindas.
Apakah yang membuatnya berbeda ? Para pimpinan
aksi dan peserta aksi menyadari bahwa tanpa keikutsertaan rakyat dalam kegiatan‑kegiatan
aksi ini, maka ia dengan mudah dapat terjebak kedalam arus permainan
petualangan dan pengendalian yang licik dari kaum oportunis. Membiarkan aksi‑aksi
berlanjut tanpa kendali dan pemikiran yang jelas, maka ia mudah masuk dalam
petualangan mahasiswa‑mahasiswa kelas menengah yang goyah. Ia makin menjadi
tidak efektif bagi perjuangan rakyat. Demikian pula tanpa garis politik yang
jelas ini, maka dengan mudah ia jatuh pada klik‑klik dikalangan mahasiswa itu
sendiri yang menyebabkannnya gampang dihasut atau dimakan oleh kaum oportunis
diluar mereka.
Gerakan mahasiswa sudah belajar banyak mengenai
ini. Kaum oportunisme telah dengan berhasil menyelewengkan aksi‑aksi mahasiswa
untuk kepentingan mereka dan
menyuap sebagian dari pimpinan‑pimpinannya. Dalam saat‑saat seperti
itulah, Oportunisme dari intel‑intel militer dan kaum PSI (Partai Sosialis
Indonesia) pernah membuat aksi mahasiswa
berbelok arah dan keliru. Dan mereka masih terus melakukan politik
oportunisnya itu sampai sekarang.
Sesungguhnya rakyatlah yang seharusaya
berdampingan dengan mahasiswa dalam setiap kesempatan apapun dari gerakan aksi:
tersebut. Bagian yang terpenting dahi aksi massa adalah ketik. rakyat ikut
bergabung didalamnya sebagai pelaku‑pelaku penah. Disitulah, mahasiswa akan
menjadi heran dan takjub akan organisasi dan kepemimpinan yang dilakukan oleh
rakyat itu sendiri. Dalam aksi itu, mereka dengan cepat akan bisa berganti
taktik dan belajar cepat. Itu karena mereka telah ditempa oleh penderitaan dan
penindasan. Yang Jelas bagi rakyat: Ini adalah perjuangan hidup dan mati yang
sebenarnya. Mahasiswa harus menyadari ini, sehingga ia tidak ragu‑raqu dan bisa
percaya pada politik rakyat.
Saat ini rakyat sudah menaruh kepercayaan pada
mahasiswa, suatu kepercayaan yang muncul karena usaha solirdaritas dari
mahasiswa itu sendiri, dan juga karena keadaan rakyat tinggal menunggu matinya!
untuk itu mahasiswa harus mampu mengangkat kembali harkat kemanusiaannya,
memulihkan kembali api semangat penghabisan itu. Dan janganlah mahasiswa
bersikap sombong dan berlagak ingin menopoli dan melakukan aksi sendirian saja,
serta membiarkan rakyat menonton kehebatannya dan keberanian mereka.
Kepentingan Mahasiswa kelas menengah semacam ini, harus dikikis habis.
Mahasiswa sudah semestinya dapat melakukan aksi
massa yang henar, yaitu melakukan aksi bersama‑sama massa yanq terpercaya.
Haruslah diadakan pembagian kerja diantara mereka, merumuskan taktik bersama
dan melakukan koordinasi dibeberapa tempat secara bersama dan kompak. Dalam hal
ini, haruslah dihindari lokalisai yang dikehendaki lawan. Lawan hanya merasa
kuat karena ia memiliki dan menguasai situasinya. Tapi ia akan kebingungan bila
aksi massa sekaligus melakukan kombinasi taktik yang berbeda yang diluar
kehendak mereka.
Yang harus dimengerti oleh sebuah aksi massa
adalah berfikir dan bertindak secara kreatif. Janganlah sampai terjebak oleh
situasi yang dikehendaki lawan, dan jangan pula ia menuruti secara tidak sadar
kemauan politik lawan. Ia harus menyadari bahwa lawan dapat dikalahkan oleh
hal-hal yang tak diduganya, yang berada diluar pengalamannya.
manifestasi demokrasi yang
sejelas-jelasnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, asalkan terjamin oleh
undang-undang dan hukam. Hal ini akan menguntungkan aksi massa tersebut. Saat
ini situasinya ada dalam keadaan yang menguntungkan, karena sudah terbentuk
opini umum dan internasional yang kuat. Demikian pula, aksi massa yang tertib
benar dan pantang mundur akan menarik simpati khalayak umum. Bila aksi massa ini bisa berangkat sungguh‑sungguh dari
garis massa yang benar, barulah ia bisa meningkat maju secara kualitatif !
Apakah Garis Massa itu ?
Garis massa adalah prinsip revalusioner yang
mengajar kita tegak berdiri dan percaya pada massa untuk pembebasannya. Prinsip
ini didasarkan pada kenyataan baNwa massa dan hanya massa yang dapat membuat
sejarah.
Hal ini sudah dibuktikan oleh sejarah dunia ratus
tabun yang lampau, bahwa faktor yang menentukan dalam perubahan masyarakat
tidak lain daripada massa. Adalah kekuatannya dalam produksi yang membuat
masyarakat bertahan hidup. Melalui pengetahuan dan kecerdasannyalah pengetahuan
dan kehidupan masyarakat berkembang. Dengan kekuatannya, setiap kekuatan yang
merintangi kemajuan masyarakat dapat disingkirkan. Itulah sebabnya kita mengatakan
bahwa massa adalah pahlawan sesungguhnya. Keberhasilan setiap tujuan tergantung
atas dukungan dan partisipasi massa. Maka, demi keberhasilan perubahan perlu
bagi kita bersandar dan percaya kepada massa.
Keberhasilan setiap tujuan dan solusi setiap
masalah tergantung pada partisipasi dan mobilisasi aktif massa. Kita harus
terjun ditengah-tengah massa dan menyatu dengan mereka. Dengan sabar
membangkitkan, mengorganisir, dan menggerakkan massa. Kita bisa membuat mereka
membentuk dan menunjukan kekuatan mereka dalam perubahan revolusioner. Inilah
satu‑satunya cara. Tidak ada cara lain untuk merebut kebebasan dan demokrasi !
Adalah tanggungjawab kita untuk mempelajari dan
mempraktekan Garis Massa. Perlu bagi setiap orang‑orang revolusioner untuk
mengolah diri dalam usaha menggerakan massa dengan sabar dan tekun di tengah‑tengah
massa, dengan rendah hati bergaul dengan massa. Dengan cara ini, kita bisa
mencegah sikap dominasi dan menghindari terpisahnya diri kita dari massa.
Apakah artinya arti massa untuk massa ?
Metode yang tepat dalam memimpin massa adalah
"dari massa untuk massa". Ini berarti mengumpulkan ide yang terpencar‑pencar,
merumuskannya, dan mengembalikannya kepada mereka dan menjelaskannya
keseluruhan gagasan sampai mereka menerima dan menuruti ide tersebut.
Kepemimpinan "dari massa untuk massa"
adalah sesuai dengan Garis Massa. Untuk memahami kondisi dan masalah‑masalah
dari massa, kita harus bersandar pada pengetahuan dan kecerdasan massa dan kita
yakin bahwa keputusan‑keputusan dan rencana‑rencana yang tepat dapat dibentuk
hanya apabila massa berpartisipasi dan menyumbangkan pengalaman dan pengetahuan
mereka. Itulah sebabnya, kita bertanggung jawab untuk bergaul dan membuat
investigasi ditengah‑tengah massa, mengumpulkan gagasan‑gagasan yanq masih
terpencar‑pencar dan belum sistematis. Dengan menganalisa dan memasukan gagasan‑gagasan
ini, dengan menghargai dan mempercayai
massa, memungkinkan kita menyempurnakan gagasan‑gagasan yang sudah terkumpul
dan sistematis, yang mencerminkan kondisi real massa, dan massa menjadi jela
bagaimana persoalan‑persoalan tersebut bisa diatasi.
Untuk melaksanakan gagasan‑gagasan yang kita
bentuk dan untuk mengatasi persoalan‑persoalan massa! kita bertumpu pada
kemampuan cdan kokuatan massa. Sekalipun per~oalan tersebut bRea~, kita yakin,
sepanjang keputusan dan persatuan massa bulat dan penah kita bisa mengatasinya.
Itulah sebabnya! menjadi tanggung jawab kita untak secara sabar menjelaskan
kepada massa ide‑ide yang kita susun dari mereka. Kita mengikuti ide‑ide ini
ditengah-tengah massa sampai mereka memeluknya sebagai milik.i mereka senciiri
dan melaksanakannya melalui, mobilisasi kolektit mereka.
Apakah artinya Mobilisasi
yang didasarkan pada kepentingan dan kesiapan massa ?
Garis Massa mengajar kita bahwa kita harus mulai
dan bergerak atas dasar kepentingan obyektif massa. Ini berarti bahwa kita
harus bergerak atas dasar kebutuhan nyata mereka dan tidak ada yang kita
pikirkan. Oleh karenanya, tidak peduli maksud kita amat baik jika kita
menyimpang dari kepentingan obyektif massa, pastilah kita akan terpisah dari
massa pada saat itu juga.
Akan tetapi, biasanya massa belumlah menyadari
kebutuhan obyektif mereka. Mereka masih tidak dapat memahami kebutuhan untuk
mengubah, dan mereka belum siap untuk perubahan. Jika kita bertahan dan ngotot
dengan posisi kita, kita akan terasing dan terpisah dari massa ‑‑tidak peduli
betapa benar kita. Kita harus aktif sampai mayoritas mereka mengakui ide yang
kita bentuk dan sampai mereka siap dan berketetapan hati untuk melakukannya.
Bagaimana kita dapat mengerjakan ini ? Kita dapat
membagi massa kedalam tiga bagian ; Mereka yang maju, mereka yang sedang-sedang
dan mereka yang terbelakang. Bagian yang maju dari massa mudah dapat memahami kebutuhan untuk perubahan dan
mereka siap melakukan perubahan ini. Bagian yang terbelakang dipihak lain
biasanya memiliki tanda pengaruh keterbelakangan, ragu‑ragu atau menolak.
Bagian sedang-sedang atau tengah
biasanya mengerti dan memahami kebutuhan akan perubahan, tetapi bimbang dan
mutlak mereka tidak siap.
Kita terutama tergantung pada bagian yang maju
dari massa, bagian yang paling maju, aktif, bersemangat dan tertarik untuk
mengubah. Melalui bagian yang paling maju ini, kita dapat mengerjakan bagian
tengah dan berusaha memenangkan hati mereka yang terbelakang. Dengan cara ini
kita secara tepat memimpin massa berdasarkan kepentingan obyektif mereka dan
dengan memperhitungkan kesiapan mereka untuk melakukan perubahan.
Jika kita melakukan ini tanpa memperhitungkan
kesiapan massa, kita sudah melampaui kesadaran dan kesiapan mereka satu hari.
Bila itu terjadi, maka kita akan mengerakan mereka dengan mengkomando mereka
dan bukan atas dasar inisiatif dari mereka memahami dan menerima maka, ini
adalah komandoisme.
Jika kita memakai kepemimpinan pada kepercayaan
dan mengerahkan massa besar tetapi terbelakang, kita akan menjadi ekor dari
massa. Apa yang akan terjadi adalah bagian yang maju dan menengah dari massa
sudah bersiap dan mengajak suatu perubahan, akan tetapi kita menjadi orang
bimbang dan massa adalah orang yang akan meyakinkan kita. Maka, kita akan
menjadi buntut mereka. Inilah buntutisme.
Mengapa Kita menerapkan praktek garis massa yang
benar dalam revolusi Demokratik ?
Revolusi demokratik dibentuk adari studi yang
seksama dan mendalam terhadap sejarah dan kondisi masyarakat Indonesia. Ia
menjawab kepentingan rakyat untuk demokrasi sejati. Revolusi Demokratik
berangkat dari kondisi obyektif dan kebutuhan massa, dan ia menunjukan jalan
yang benar untuk perubahan revolusioner.
Itulah sebabnya, mengapa dalam menyesuaikan
prinsip-prinsip revolusi demokratik, kita memastikan gerakan kita sesuai dengan
kepentingan massa dan kita menunjukkan jalan yang benar dari jalan revolusi.
Sepanjang kita mengikuti prinsip-prinsip yang tepat dalam revolusi demokratik, kita memegang
kunci praktek garis massa yang tepat. Adalah tanggung jawab kita sekarang untuk
mempelajari kondisi-kondisi, persoalan dan kepercayaan khusus massa ditemapat
mana kita sedang mengorganisir, agar secara tepat memimpin massa sehari-hari
dan khas temapat tersebut.
Subscribe to:
Posts (Atom)