Profil


Memadukan Ilmu dan Sepiritual Ditengah Tantangan Zaman


Abdul Mun’im S.Ag, Lc, M.Pd.I  Bapak mahasiswa Ahwa AsY-Syahshiah (Hukum Islam) ini lahir di Kediri pada tepat pada tanggal 11 Agustus 1971 ayah beliu bernama K.H. Abu Hamid (guru Sepiritual KH. Abdul Ghofur), Kakeknya bernama K.H. Abdulloh Sholeh. Kakek beliau ini adalah tokoh Kediri yang mempunyai peran sangat besar lahirnya pesantren-pesantren di Kediri. Setelah lulus dari MA Ma’arif 7 Sunan Drajat beliau kembali nyantri di Kediri dan menyambi kuliah disana, setelah itu beliau melanjutkan kuliah di Timur Tengah dan menyelesaikan jenjeng S II nya di IAIN Sunan Ampel Surabaya (sekarang menjadi UINSA Surabaya).
Peria yang biasa disapa Gus ‘Im ini, menceritakan bahwa factor yang mendorongnya untuk kuliah adalah karena nasehat ayahnya, K.H. Abu Hamid. Ayahnya ini walau Cuma tamatan SR (sekolah Rakyat) pernah berpesan : “Zaman hidup mu nanti beda dengan zaman saya, zaman hidup kamu nanti SI tidak ada apa-apanya. SI sama (kualitasnya) sama dengan tamatan Aliyah.”
Factor lain yang melatar belakangi kesuksesan Gus Im adalah bahwa Sejak kecil Gus ‘Im memiliki hobbi yang luar biasa yaitu suka membaca, mengaji, dan mengkaji kitab-kitab kuning. di Kediri ia sangat tekun sekali belajar, dari pagi sampai sore  ia kuliah dan setelah magrib ia harus menghafalkan Nadhom Alfiah ibn Malik (ilmu geramatika bahasa Arab) serta syarah-nya dan Nadhom Jauharul Maknun (Ilmu Balaghoh) beserta penjelasannya. Maka untuk menghilangkan kepenatan dan kebosanannya itu biasanya setelah habis sholat isya’ beliau mengerjakan tugas kuliah dengan teman-teman mahasiswa putri.
Di timur tengah Gus ‘Im sempat berguru pada Syeh Amin Attarimi yang bermarga Al-Khotib dan Syeh Amin Assyantiqi Al-Termasi ulama dari Termas jawa barat pengarang kitab fiqih yang menetap di timur tengah.
Jika belajar gus im memilki metode tersendiri yang patut untuk ditiru yaitu setiap bangun tengah malam ia melaksanakan sholat hajat dua rokaat kemudian beliau muthola’ah (belajar). Ditamba lagi Gus ‘Im juga suka tirakat puasa sunah senin-kamis dan setiap hari kelahirannya. “mumpung masih kuliah (menuntut ilmu) banyak-banyak belajar dan tirakat, berdoalah, sampaikan semua hajatmu, insya Allah terkabul” pesannya kepada teman-teman mahasiswa” (syihab/red ASA)

0 comments:

Post a Comment